The Melting Minds is an Occult Mind V musical group channeling a sound cult shaped by twin forces of chaos and order through psychedelic rituals, cross-genre experimentations, and an ever-burning devotion to their dryland roots. Created from fractal-chaotic and sonic synergies in the apocalyptic mid-year of 2020, they are Wonosari’s most notorious sound cult, raised on myths, sharpened by drought, and quietly defiant.
What began as raw noise in a garage became a mind-bending movement of sound, spirit, and subversion, made in Wonosari. After years of shifting forms, the group sealed its current lineup under the banner of Mind V: Slinky Bones, Ahmad Tubagus, Restu Prabawa, Marcell Yoga, and Gratia Simanjuntak. With four of five members born in Wonosari, the band now stands firmer than ever, entering a phase of inner stillness and outer experimentation. A new age of control in the chaos.
Their debut album Alternate Universe was released in 2022 and earned a nomination for Best Rock Album at the AMI Awards, Indonesia’s highest music honor. Carried by singles like the hypnotic “The Snake” and the high-speed sermon “Possessing The Witch,” the album quickly cemented its place as a cult artifact. Loud, cinematic, and possessed.
In live performances, they’ve grown into something more than a band. From headlining Jogjarockarta in 2022, to a sold-out solo concert launching Alternate Universe, to The Origin: a conceptual ritual of rebirth performed at ARTJOG and captured live under Frogsrec in 2024. They took over Jakarta with Possessing The West, a five-day incantation across the capital’s underground that ended in a reckless set on Synchronize Radio in 2023.
Their most monumental moment came at IST Festival 2023, where their stage became a battlefield and a sanctuary, a space where women led the pit and no one stood still. From the dry lands of Gunungkidul to the heart of Jakarta, they brought that same fire to Pestapora 2024, leaving no myth unburned.
Their cult keeps spreading. The roots remain. Deep in Wonosari, where it all began.
“Too rich and kaleidoscopic to be boxed into any single genre”
Nuran Wibisono, Tirto.id
“Confidently carrying the torch from The Byrds to King Gizzard, blending it with mysticism and Javanese folklore”
Ardyan M. Erlangga, Vice Indonesia
#MadeInWonosari
*******
The Melting Minds adalah kelompok musik Occult Mind V yang memanggil bebunyian dari kekuatan kekacauan dan keteraturan dengan ritual psikedelik, eksperimentasi lintas genre, dan pengabdian yang tak pernah padam pada akar tandus tanah kelahiran mereka. Terbentuk dari kekacauan fraktal dan sinergi sonik di tengah tahun apokaliptik 2020, mereka adalah kultus terkutuk paling berbahaya dari Wonosari yang dibesarkan oleh mitos, dihujani oleh kekeringan, dan membangkang dalam diam.
Apa yang dulu bermula sebagai kebisingan dari sebuah garasi, tumbuh menjadi gerakan yang membelokkan pikiran, suara, jiwa, dan pemberontakan yang lahir di Wonosari. Setelah bertahun-tahun dalam wujud yang terus berubah, formasi mereka akhirnya berlabuh pada moniker Mind V: Slinky Bones, Ahmad Tubagus, Restu Prabawa, Marcell Yoga, dan Gratia Simanjuntak. Dengan empat dari lima anggota lahir di Wonosari, kelompok ini kini berdiri lebih kuat dari sebelumnya, memasuki fase ketenangan batin dalam eksperimen kekacauan. Sebuah era baru: keteraturan dalam kekacauan, sebuah ketidakaturan yang teratur.
Album debut mereka, Alternate Universe, dirilis pada tahun 2022 dan dinominasikan sebagai Album Rock Terbaik di AMI Awards, sebuah penghargaan musik tertinggi di Indonesia. Diangkat oleh single seperti “The Snake” yang hipnotik dan mantra folklore berkecepatan tinggi “Possessing The Witch,” album ini cepat menjadi artefak kultus: keras, teatrikal, dan merasuk bagi para pemuja suara yang tak waras.
Di atas panggung, mereka menjelma menjadi sesuatu yang lebih dari sekadar band. Dari headliner Jogjarockarta 2022, konser tunggal sold out saat peluncuran Alternate Universe, hingga The Origin, sebuah ritual konseptual kelahiran kembali yang dipentaskan di ARTJOG dan direkam langsung di bawah naungan Frogsrec pada 2024. Di tahun 2023, mereka menguasai Jakarta lewat Possessing The West, lelaku lima hari di bawah tanah ibukota yang ditutup dengan penampilan set liar di Synchronize Radio.
Pertunjukan monumental terjadi di IST Festival 2023, di mana panggung mereka menjelma menjadi kekacauan, ruang di mana perempuan memimpin pit dan tak seorang pun diam. Dari tanah kering Gunungkidul menuju jantung ibukota, api yang sama mereka bawa ke Pestapora 2024, membakar setiap mitos yang menghalang.
Apa pun bentuknya, The Melting Minds adalah tumbuhan liar dari tanah tandus yang menjadi mimpi buruk yang indah dari Wonosari, yang tak bisa dihentikan, dan selalu merasuki.
“The Melting Minds lebih dari band garage. Mereka terlalu kaya dan puspawarna untuk dikerangkeng dalam sebuah genre musik.”
Nuran Wibisono, Tirto.id
“Meneruskan estafet dari The Byrds, Wolfmother, hingga King Gizzard yang lebih kekinian, sembari mengoplosnya dengan sihir dan legenda tanah Jawa.”
Ardyan M. Erlangga, Vice Indonesia
#MadeInWonosari