Minoris – Angkara

by frogsrec

Yogyakarta, 12 Juni 2023 – Minoris merupakan band yang mengusung genre modern rock, beranggotakan Patra (vocal), Rinto (guitar), Ezra (guitar), dan Nanda (drum) Ary(bass), band ini terbentuk sejak 5 Oktober 2021. Pada Agustus 2021 berawal dari jamming Ezra dan Rinto di salah satu kost, tercetus lah untuk membuat suatu project berbentuk band. Awal mula dari perjalanan Minoris adalah ingin mengangkat jenis musik metal, tetapi karena keterbatasan skill akhirnya kami mengusung genre modern rock. Akhirnya seiring berjalan waktu menyusul Patra di vocal,Nanda di drum dan Ary di bass. 

Akhirnya setelah beberapa bulan mereka merilis single 1 yang berjudul  “Terbutakan”, Minoris kembali merilis karya terbaru mereka yang berupa keresahan mereka dari banyak nya rangkaian kejadian seperti penindasan, kekerasan, pembullyan, dll yang selalu merugikan 1 pihak individu  yang masih dan malah kembali sering terjadi belakangan ini. Keresahan mereka kali ini diberi judul Angkara. Sebuah lagu yang berisikan tentang curahan derita, sebuah permasalahan yang berbeda beda di tiap individu dan realita kehidupan bahwa tidak akan pernah ada orang lain yang dapat benar benar memahami serta mengerti derita yang dirasakan seseorang, selain dirinya sendiri. Lagu ini memberikan gambaran suatu amarah yang selama ini dipendam dan terkubur dalam batin dan tidak bisa diungkapkan tetapi hanya bisa di terima. Sebuah keresahan tak berujung dan selalu terjadi ini yang membuat kami merilis single ke 2 berjudul “Angkara” yang sudah dapat didengarkan di seluruh platform digital seperti, Spotify, Apple Music, Youtube, joox dan masih banyak lagi dimulai dari tanggal 5 Mei 2023. 

Kisah dibalik pembuatan lagu ini yaitu berawal dari keresahan Patra (vocal) saat menjalani kehidupanya sehari hari menjadi seorang mahasiswa biasa yang juga harus bekerja paruh waktu untuk memenuhi kehidupanya di bulan Desember 2022. Hingga suatu hari ia melihat temanya dibully dan dijauhi dari semua orang karna ia adalah orang yang sedikit “berbeda”. Patra masih merasa heran akan hal yang masih terjadi mengingat fase kehidupan yang ia jalani seharusnya sudah tidak melihat hal seperti itu lagi di lingkungan nya (ditambah lagi ini sudah lingkungan yang sudah mengharuskan kita memikirkan sesuatu yang lebih penting dan dewasa mempersiapkan kehidupan kita). Akhirnya Patra terpikirkan sebuah argumentasi sendiri “mereka gaakan pernah tau apa yang ada didalam hati dan hidup dari sosok yang di bully itu. Mereka juga akan sangat pasti tidak mau peduli juga, yang mereka inginkan adalah orang itu harus dibuat sengsara secara social, seakan akan derita pribadi orang itu tidak cukup menyiksa sosok yang di bully itu”. Lalu terbesitlah sebuah ide membuat sebuah sajak yang penuh dengan rasa prihatin tetapi juga amarah didalamnya. Singkat cerita Patra pun mengirimkan draft sajak itu ke teman teman Minoris, dan segera saja Ezra (gitar) memberikan respon antusias dan agenda pertemuan pun diadakan. Berjarak 3 hari dari ide itu, pertemuan Minoris pun berlangsung di sebuah kedai kopi kecil. Rinto (gitar) pun mencoba membuat riff melalui gitar akustik, dan Ary (bass) juga mencoba meracik melodi bass di sebuah gitar nylon, Sedangkan Ezra juga mencari cari referensi. Lalu ketika sedang jeda istirahat, kami pun saling bertukar cerita, hinga akhirnya salah satu teman kami datang dan berkisah mengenai keresahanya yang dimana ia mengalami fitnah dan pembullyan juga. Itu meningkatkan argumentasi serta emosi yang terjadi dalam peracikan lagu ini. Pada malam itu materi lagu pun selesai. Lalu eksekusi perekaman lagu pun digarap secara perlahan dan mandiri, dengan Ezra sebagai produser dalam pembuatan lagu ini. Lagu ini mengalami perubahan perubahan detail seiring berjalanya waktu untuk menangkap dinamika dan emosi yang ingin dibawa dalam lagu ini. Hingga akhirnya lagu ini dapat di selesaikan direkam dan siap di kirim ke agregator di tanggal 17 April 2023. Lagu ini memiliki harapan agar dapat mewakilkan keresahan keresahan orang orang yang selama ini menahan dan memendam derita dan amarah yang ada didalam dirinya.

Tentang Minoris, Minoris adalah Band bergenre modern rock yang berasal dari Yogyakarta, band ini terbentuk pada Januari 2021. Beranggotakan Patra (Vocalist), Ezra (Guitarist), Rinto (Guitarist), Nanda (Drummer), Ary (Bassist). Minoris merupakan band yang memiliki nuansa rock, metal, blues, classic, dan pop sebagai warna utama aransemen nya. Dengan referensi lokal seperti Zima, Alectrona, Feast, Noah, Dewa19 dan Seringai. Serta referensi global seperti Led Zeppelin, Gun’s n Roses, Nothing but Thieves, Greeta Van Fleet, dll. Minoris menorehkan hasil referensi itu dengan warna mereka sendiri dengan ditambah sentuhan Modern dipadukan dengan Classical dan tetap berlandas pada Pop Rock.
 

You may also like

Leave a Comment